DETIK TERAKHIR
Oleh : Pebbe Dwi W
Pengarang :
Alberthiene Endah
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kota
Terbit : Jakarta
Tahun
Terbit : 2006
Jumlah
Halaman : 248
Harga : Rp. 37.500
Bahasa : Indonesia
Setelah membaca sinopsis buku ini, pembaca bisa langsung menebak jika isi buku ini menceritakan tentang seorang pecandu narkoba yang lesbian. Buku ini ditulis dengan gaya laporan wawancara dengan Arimbi yang sedang menjalani rehabilitasi di sebuah panti mewah ala hotel bintang lima yang menceritakan kehidupanya kepada seorang wartawan. Kehidupan Arimbi begitu menarik. Arimbi adalah anak seorang kaya - raya, keluarga terpandang, terlihat begitu harmonis, namun di dalamnya begitu bobrok. Tak ada kasih sayang yang tulus, hanya ada penyiksaan dan penyiksaan yang selalu berakhir dengan uang. Arimbi menjadi korban kebobrokan orang tuanya, dia menjadi bingung dan dia mulai menyadari jika dia berbeda dengan cewek – cewek pada umumnya. Pada masa SMA, dia mulai berkenalan dengan narkoba dan kemudian menjadi pecandu berat.
Rajib, orang pertama yang
mengenalkan narkoba pada Arimbi. Rajib juga orang yang telah mengenalkan Arimbi
pada Vela, gadis bertubuh kurus yang kemudian menjadi pacarnya. Arimbi memang
berbeda dengan cewek – cewek pada umumnya, dia lebih tertarik pada wanita. Vela
adalah gadis yang mampu membuatnya melakukan apa saja agar dapat selalu
bersamanya. Karna cintanya yang besar pada Vela, dia juga mati – matian untuk
menjauhi narkoba dan meninggalkan kehidupan mewah yang dibencinya.
Arimbi gadis yang pantang menyerah,
kokoh pada pendirianya, dan juga gadis yang tangguh. Beberapa kali dia
melarikan diri dari panti rehabilitasi yang mewah, dan beberapa kali juga dia
tertangkap orang tuanya lagi. Arimbi tidak pernah menyalahkan narkoba, tidak
pernah menyalahkan rajib yang telah mengenalkanya, tapi dia lebih menyalahkan kebobrokan
kedua orang tuanya.
Dalam novel ini juga diceritakan
bahwa Arimbi tidak hanya sebagai pemakai, Arimbi juga pernah mecoba
mengedarkannya. Baru kali pertama dia mengedarkan, namun sialnya dia tertangkap
polisi bersama puluhan orang pemakai disebuah diskotik. Arimbi tertangkap,
begitupun Rajib. Namun karena uang, Arimbi dapat terbebaskan. Sedangkan Rajib
masih menghuni tempat neraka itu.
Vela telah mengetahui semua dan dia
menyalahkan Arimbi. Kini Vela memutuskan hubunganya dengan Arimbi, dia memilih
kembali ke kehidupannya, dia kini menjadi pelacur untuk memenuhi kehidupannya.
Sedangkan Arimbi, kembali ke panti mewah ala hotel bintang lima, dan Rajib
masih mendekam dalam jeruji besi itu.
Kisah
Arimbi merupakan gambaran kegagalan orangtua masa kini dan institusi
pemberantasan narkoba dalam menyelesaikan kasus-kasus narkoba. Ada begitu
banyak mantan pecandu yang masih bergulat dengan persoalan-persoalan yang belum
selesai. Detik
Terakhir pernah di terbitkan dengan judul “Jangan Beri Aku Narkoba”. Novel ini
memenangkan penghargaan Pertama Adikarya IKAPI untuk kategori novel remaja.
Novel ini juga dibuat film dengan judul yang sama, yang diperankan Cornelia
Agatha dan Sauzan.
Keunggulan
novel ini adalah bisa menjadi pelajaran bagi semua, bahwa harta tidak selalu
membawa kebahagiaan. Bagi para orang tua, bahwa kasih sayang kalian untuk buah
hati sangatlah penting, keharmonisan keluarga juga sangat perlu dijaga.
Kelemahan novel ini yaitu, hanya untuk kalangan dewasa karena didalamnya banyak
hal – hal yang berbau seks. Bagi pembaca yang tidak kuat imannya, justru akan
terdongkrak jiwanya untuk memakai narkoba, dan merasa ingin bebas. Penggunaan
judul juga kurang tepat, lebih tepat judul yang pertama, yaitu “ Jangan Beri
Aku Narkoba “. Cover depan juga terkesan kurang menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar