Minggu, 14 Desember 2014

Teks Anekdot



Lemari Pendingin
Oleh : Pebbe Dwi Wulandari

            Pada suatu malam yang dingin, hujan lebat mengguyur wilayah Semarang dan sekitarnya.
            Andi, seorang anak yang berusia 6 tahun sedang bersantai dan bersenda gurau dengan ibunya.
           

Jumat, 05 Desember 2014

Budaya yang ada di daerah saya



Buka Luwur

“ Buka Luwur ” merupakan salah satu kebudayaan yang ada di Jepara. “Buka” yang artinyamembuka dan “Luwur” yang merupakan kain putih penutup makam. Jadi, Buka Lurur merupakan wujud kebudayaan yang berupa kesatuan aktivitas. Buka Luwur ini dilaksanakan setahun sekali dan inti dari acaranya yaitu mengganti kain yang lama dengan kain yang baru. Tidak semua makam melakukan hal ini, karena Buka Luwur hanya dilakukan pada makam – makam tertentu. Biasanya makam – makam para wali atau makam para bangsawan atau tokoh yang berperan penting dalam sebuah masyarakat.

Jumat, 28 November 2014

Puisi yang isinya kritik



KU CACING YANG MENGHIDUPIMU

Pebbe Dwi W
Ku cacing
Ya, aku memang cacing
Akulah cacing yang menghidupimu
Ku hidupi kau dengan ampas sisaku

Contoh Teks Resensi



DETIK TERAKHIR
 Oleh : Pebbe Dwi W


Judul                           : Detik Terakhir
Pengarang                   : Alberthiene Endah
Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit                  : Jakarta
Tahun Terbit                : 2006
Jumlah Halaman          : 248
Harga                          : Rp. 37.500
Bahasa                         : Indonesia

              

Buah Ayah Bunda Tersayang



Untukmu, yang tak pernah lelah mengasihi
Oleh : Pebbe Dwi W

Kilauan intan permata memancar dalam gelap
menyergap setiap ruang dalam relung kehampaan
peluh penat bukan halauan
setiap langkah penuh makna
pancaran kasih menghangatkan
getaran cinta menyergap dalam jiwa

Jumat, 24 Oktober 2014

Cerpen tentang cinta



Jalan di Ujung Sawah
            Gemercik air yang mengalir dari sungai menuju hektaran sawah yang mengitarinya memecah kesunyian di sebuah kampung pagi itu. Mentari yang telah mulai bersiap menampakkan sinarnya, lantunan ayat suci Al – Quran mengalun indah dari sebuah gubuk di jalan ujung sawah disana. Rombongan para petani silih berganti lalu lalang menuju tempat mereka masing – masing. Para bocah berlarian saling kejar mengejar menambah riuhnya pagi itu.
           

puisi untuk abang,



Bang . . .
Oleh : Pebbe Dwi Wulandari
Goresan tinta yang membekas dalam saku
sebagai tanda
betapa kau telah menuliskan sajak kehidupanmu